Alhamdullilah Man Jadda Wajadda dan atas Rida Allah SWT, resensi penulis tentang buku Selamat Datang Mas Nadiem karya 74 gurusianer MediaGuru terbit di harian Bhirawa hari ini (Jumat, 3/4/20). Keinginan membuat resensi buku ini berawal dari acara bedah buku di Togamas Surabaya yang digagas Pak Ahmad Saihu yang juga merupakan kurator buku.

Bedah buku menghadirkan sebagian penulis buku Selamat Datang Mas Nadiem. Selamat untuk para gurusianer hebat MediaGuru penulis buku ini. Gagasan-gagasan para gurusianer yang sangat hebat membuat buku ini layak untuk segera dimiliki.

Berikut resensi penulis:

Gagasan Literasi untuk Menteri Baru Nadiem Makarim

Judul : Selamat Datang Mas Nadiem

Penulis : 74 Gurusianer MediaGuru

Penerbit : CV. Pustaka MediaGuru

Cetakan :2019

Tebal : 336 halaman

Peresensi : Siti Zulaikah, S.Pd (Guru SDN Rangkah IV Surabaya)

Buku kumpulan gagasan literasi maju untuk Menteri baru ini berisi tentang harapan 74 gurusianer MediaGuru dengan latar belakang tempat pengabdian yang berbeda mulai guru SD sampai Widyaiswara.

Buku ini menyuguhkan gagasan para penulis tentang literasi yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan baru Pak Nadiem Makarim. Buku ini diluncurkan pada momen yang istimewa dalam suasana Hari Guru Nasional. Buku yang berawal dari lomba menulis di Gurusiana (blog guru yang dikelola MediaGuru) pada oktober 2019 ini menggambarkan optimisme dan keyakinan agar Pak Nadiem berkenan membaca dan merealisasikan gagasan dan pemikiran, para penulis se-Indonesia, semoga Pendidikan Indonesia ke depannya semakin maju pastinya melalui literasi.

Para gurusianer sangat menaruh harap kepada Nadiem Makarim Menteri dengan usia yang sangat muda untuk menjawab segala tantangan di era milenial. Dengan menciptakan kreativitas dan inivasi-inovasi segarnya dan mampu menjawab segala tantangan pendidikan yang ada di dalam Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Salah satu gagasan dan harapan misalnya yang ditulis oleh Istiqomah, Widyaiswara PPPTK PKn dan IPS. Artikelnya berjudul Mas Menteri Rangkul Kami untuk Beliterasi cukup menarik dan bisa dijadikan semangat para penulis khususnya guru untuk berkarya. Dalam tulisannya Istiqomah meminta agar pak Nadiem memberi penghargaan pada karya guru dan melakukan pembinaan agar guru mampu menghasilkan karya yang bagus melalui berbagai pelatihan. Selama ini para penulis guru telah rela berkorban waktu dan biaya ditanggung sendiri. (hal 44).

Selanjutnya gagasan dari Riful Hamidah, Guru SMKN 1 Magetan dengan judul Digitalisasi Perpustakaan Sekolah. Maraknya berita hoax (berita yang belum jelas kebenarannya) yang bertebaran di media sosial dan media masa menandakan bahwa masyarakat Indonesia sangat rendah penguasaan literasi baca tulisnya. Padahal dengan budaya baca dan tulis dapat memperkaya ilmu pengetahuan seseorang, melatih berpikir kritis, dan menjalani hidupnya dengan kualitas yang baik.

Gerakan literasi yang dilakukan di sekolah, diantaranya pembiasaan membaca lima belas menit sebelum pelajaran, adanya sudut baca perlu adanya penguatan dukungan. Perpustakaan memilki peran yang penting sebagai sumber informasi dan tempat semua disiplin ilmu berhubungan. Menurut Riful di era digital saat ini yang serba praktis dan cepat maka perpustakaan digital adalah jawaban akan semua permasalahan literasi (hal 261).

Digitalisasi perpustakaan tidak bisa ditawar-tawar lagi karena semua informasi dan ilmu pengetahuan akan mudah diakses. Buku-buku dapat disimpan dalam bentuk file atau soft copy. Bentuk bukunya adalah E-Book dan alamatnya di website yang dikunjungi.

Pemanfaatan digitalisasi perpustakaan akan mengurangi aktivitas siswa dalam menggunakan gawainya untuk hal-hal yang kurang manfaat. Siswa akan mudah mengakses buku-buku yang diinginkan untuk dibaca kapan saja, di mana saja, dan dengan siapa saja.

Berbeda lagi dengan Ahmad Saihu, Guru MTsN 4 Surabaya. Dengan artikel yang berjudul Pak Menteri, Aku Rindu GO-PAK, GO-LIT, dan GO-BUD untuk Indonesia Emas. Dengan judul artikel yang serba GO mengungkapkan harapannya ke pak Menteri untuk meringankan aturan administrasi saat guru akan kenaikan pangkat dengan menciptakan aplikasi yang disebut GO-PAK. Harapan agar diciptakan semacam aplikasi guru tentang hal-hal yang sudah dibaca dan ditulis hari ini, dan mengisi aplikasinya setiap selesai kegiatan literasi.

GO-LIT dengan harapan bisa diakses oleh guru/dosen, siswa, dam mahasiswa. Dalam aplikasi ini juga diharapkan akan ada menu tentang karya siswa dan guru dalam bidang literasi dan karya ilmiah, serta karya penelitian, dan siapun akan bisa dan mudah membacanya.

GO-BUD dengan harapan muncul berbagai peluang usaha dan bisnis untuk memajukan, melestarikan ragam budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke melalui event-event.

Penampilan fisik buku ini dari segi cover sudah membuat orang penasaran dengan isinya. Pemaknaan dan menggugah pemikiran orang untuk membacanya, terutama guru dan para pendidik. Judul artikel penulis yang lainpun tak kalah menariknya. Gagasan dan harapan 74 penulis kepada pak Menteri tentang literasi tertuang di buku ini dengan bahasa yang sangat mudah dipahami.

#Tantangan menulis hari ke-80

Rumahku, 3 April 2020