Dalam Dhuhaku (177)
Dalam Dhuhaku (177)
Ketika fajar mulai hadir
Ketika Mentari hampir menyingsing
Ketika semua disibukkan oleh aktivitas yang menggebu
Ketika semua disibukkan dan dilupakan oleh masa
Saat itu aku bersimpuh dalam dhuha
Saat itu aku bermunajat dan berserah hanya pada-Nya
Saat itu kupasrahkan segala doa dan harap
Untuk kehidupan dunia yang fana dan kehidupan yang kekal nantinya
Di dhuhaku aku meminta
Di dhuhaku aku memohon
Untuk segala ikhtiar jadi nyata
Untuk segala doa diijabah
Yaa Allah
Terimalah ibaku
Terimalah pinta dan doaku
Jiwa dan raga hanya berserah mengharap rida-Mu
Kalikepiting, 9 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen bgt bu. Sukses terus ya bu
Terima kasih apresiasi dan kunjungannya. Sukses juga untuk ibu. Barakallahu fiik
keren pisan,,, sukses selalu
Hatur nuhun ...sukses juga untuk ibu
Wow keren Bu
Terimakasih kunjungannya pak. Salam
puisi dengan diksi reliji yang apik..kepasrahan dalam dhuha..dalam mengerjakan sunnah..salut
Lagi ngebut ngumpulkan karya puisi...untuk jadi sebuah buku. Salam